Cerpen : Cerita Tentang Kita

Kisah ini berawal dari seorang remaja kelas 1 smk yang masih lugu, pandai dan ganteng yang bernama Dimas . Dimas merupakan anak yang rasa ingin tahunya tinggi, apalagi sesuatu yang dirahasiakan. Meskipun Dimas agak pemalas tapi jika orang-orang disekelilingnya selalu memberikan semangat untuknya, Dimas tidak ingin mengecewakan mereka. Dimas menjadi seorang mujur di salah satu gorup sepak bola di sekolahnya, dia juga menjadi seksi olahraga OSIS.
Suatu hari ketika pertama kali Dimas  mengikuti les tambahan B.inggris dan Pendidikan Kewrga Negaraan, Dimas bertemu dengan seorang cewek yang begitu cantik, suaranya merdu, cara berbicaranya cepat dengan memakai kalung serta kukunya bercat warna hitam. Meski kelihatnnya aneh tapi karena keanehan itulah timbul rasa penasaran pada diri Dimas. cewek itu bernama Eliana, biasanya ibu guru memanggilnya ”Ana”. Kebetulan Ana adalah satu-satunya teman perempuan Dimas, tetapi mereka belum saling kena.
Ketika ibu guru memberikan pertanyaan untuk Eliana, semua murid terutama Dimas melihat kearah wajah Eliana, tapi yang dilakukan Eliana malah tidak menghiraukan pertanyaan bu guru. Kemudian salah satu teman Dimas yang bernama Novi dengan suara yang keras dia berkata “Eliana grogi Bu ! karena disini ada Erik”. Erik juga termasuk salah satu teman Dimas. Lalu Eliana tersenyum lebar dengan menghadap ke wajah Dimas, Dimas pun tidak memalingkan wajahnya sedikitpun, dia tetap menghadap ke arah wajah Eliana. Dimas semakin penasaran dengan Eliana.
Pelajran tambahan pun selesai, Dimas bersama teman-temannya pulang. Tiba-tiba ketika Dimas bersama Sukron (teman Dimas) di pertigaan mereka bertemu dengan Eliana. Dimas dari arah barat sedangkan Eliana dari arah timur. Ketika mereka saling bersampingan, Dimas melihat Eliana sambil terkejut dan Eliana pun sama terkejutnya seperti Dimas. Mereka saling memandang satu sama lain hingga jarak kira-kira 2 meter. Dimas dan Eliana saling berpandangansampai-sampai tubuhnya harus diputar ke belakang untuk mempertahankan pandangan kearah titik acuan. Disinilah tumbuh benih-benih cinta antar Dimas dan Eliana tetapi Dimas masih belum menyadarinya.
Keesokan harinya ketika di sekolah, Dimas bersama sahabatnya yaitu Azi, Evra, dan hasan, mereka membicarakan tentang Eliana. Kebetulan Azi kerabat yang rumahnya dekat dengan Eliana, jadi lebih tahu informasi tentang Eliana. Ketika di tengah-tengah pembicaraan mereka, Dimas pun melamun, dia kepikiran Eliana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

M1 dengan Arsitektur ARM pengganti Intel di MacBook

Saham Bukalapak Pada Pasar Modal

Mengenai Saham GoTo (Gojek, Tokopedia)